|
ARTIKEL REFLEKSI MODUL 3.3. PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID |
|
|
PGP – Angkatan 1 – Kota Ambon
–
Natalia Batmanlusy- Aksi Nyata-Modul 3
LATAR BELAKANG
SMP
Angkasa merupakan sekolah milik Yayasan Ardyagarini yang berada pada komplek
TNI Angkatan Udara Pattimura Ambon, memiliki luas wilayah yang cukup namun
tergabung satu wilayah Bersama Sekolah Menengah Atas Angkasa yang juga milik
Yayasan. Lingkungannya yang nyaman aman dan jauh dari perumahan penduduk dan
hiruk pikuk kendaraan, sangat baik untuk melangsungkan pembelajaran, karena
bebas dari folusi udara.
Pada dasarnya sekolah Angkasa menampung anak-anak dari
beberapa wilayah sekitar seperti dari Allang, Hatu, Laha, Tawiri hingga wilayah
sekitar Hative Besar karena keterjangkauan yang dapat menghemat transportasi, serta
memiliki program unggulan yang diadakan tiap tahunnya seperti AMSO dan Angkasa
Ekspo, hal tersebut yang merupakan salah satu ketertarikan orang tua
menyekolahkan anak mereka di sini.
Selain itu, SMP
Angkasa berada didalam komplek TNI AU Pattimura
hingga jauh dari yang namanya tauran, karena kesiapan Bapak-bapak TNI AU
yang selalu menjaga keamanan sekolah hingga menambah rasa aman bagi anak anak
mereka disini, yang tersebut yang
membuat peningkatan jumlah pelajar setiap tahunnya.
Selama berpuluh
tahun lamanya, SMP Angkasa dan SMA Angkasa berbagi ruang kelas yang dilakukan
dalam bentuk sif untuk proses pagi dan siang hari yang berlangsung seminggu
sekali, namun pada tahun 2020 sudah dilakukan pemisahan wilayah kerja beserta
ruang yang mengakibatkan kami mengalami kendala keterbatasan pada ruang
belajar, dengan demikian kebijakan yang diambil untuk mengantisipasi masalah
ini adalah kami melihat aset yang ada dan pergunakan semaksimal mungkin dengan
cara menampung dua rombongan belajar pada satu ruang yang sama salah satu
contoh yakni kelas 71 menempati ruang yang sama dengan 81.
Hal demikian yang
membuat ketertarikan saya sebagai calon Guru penggerak untuk dapat menata dan
berusaha membuat rasa nyaman itu ada dalam kelas yang ditempati 2 rombongan
belajar dengan berupaya menimalisir hal-hal tidak diinginkan yang dapat timbul
dari peserta didik seperti rasa kurang memiliki ruangan belajar, kebersihan
yang tidak terjaga, tidak adanya minat anak dalam pemeliharaan aset dan
kebersamaaan serta tenggang rasa menjadi prioritas saya untuk membuat program
yang berdampak pada murid agar dapat menjaga keharmonisan dalam kelas sampai
pada lingkup sekolah. Dengan demikian saya mencoba membuat satu terobosan baru
agar dapat meminalisir hal-hal yang tidak diinginkan tadi.
Hal pertama yang
memotivasi saya untuk dapat memupuk persaudaraan dan rasa memiiliki serta
saling menjaga aset yang dimiliki bersama adalah dengan memaknai dan mengadopsi
budaya Maluku yakni pela dan gandong karena budaya Maluku ini dapat
mempersatukan 2 wilayah berbeda suku, hingga agama dalam satu ikatan
persaudaraan yang kuat yakni Pela Gandong.
Saya sangat merasa optimis dengan mengadopsi makna
budaya pela gandong tersebut masuk ke sekolah, karena akan tercipta kerukunan,
saling memiliki, menghargai mengasihi satu dengan yang lain dengan semboyan
“satu gandong satu suku satu bahasa, pela gandong, potong di kuku rasa di
daging, itulah hidup orang basudara laeng sayang laeng”.
Dengan berpikir berbasis aset, maka dirancanglah sebuah
program yang diharapkan dapat mengedukasi peserta didik meningkatkan kesadaran
dalam menjaga keharmonisan serta kelestarian dan memupuk persaudaraan dimulai
dari lingkunagn yang terkecil yakni di kelas maupun di sekolah dan dapat meluas
ke masyarakat dengan mengangkat judul “Pela Antar Kelas Pada SMP Angkasa
Pattimura Ambon”.
TUJUAN PROGRAM
Program Pela Antar Kelas Pada SMP Angkasa
Pattimura Ambon di rancang dengan mengadopsi aset budaya Maluku yakni pela dan
gandong dengan tujuan memupuk
persaudaraan dan rasa memiliki serta saling menjaga aset bersama oleh peserta didik baik di lingkungan kelas maupun
sekolah agar tercipta keharmonisan dan rasa aman serta nyaman.
MANFAAT PROGRAM
Melalui program ini diharpkan dapat :
Ø Peserta didik;
Mengedukasi
peserta didik menumbuhkan karakter baik yang diharapkan bersama yakni tumbuhnya
tenggang rasa, saling tolong menolong,
hormat menghormati, serta rasa memiliki dalam menjaga aset yang dimiliki
bersama yang ditanamkan sejak dini.
Ø Kepala Sekolah
Dapat memberikan ruang dan dukungan bagi seluruh warga
sekolah untuk dapat memanfaatkan serta menjaga aset bersama yang ada di sekolah
dalam peningkatan kualitas Pendidikan ke arah yang lebih baik.
Ø Orang Tua
Memberikan
kesempatan bagi anak agar dapat berkarya dengan rasa saling menghargai satu
dengan yang lain.
IMPLEMENTASI
PROGRAM
1.
Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan survey
dan koordinasi dengan
pemangku kepentingan untuk menjelaskan program sekolah edukasi
Pela antar kelas pada SMP Angkasa Pattimura Ambon
( waktu
pelaksanaan Rabu, 9 Juni 2021)
2.
Tahap Pelaksanaan pada 29 Juni 2021 dengan rincian
sebagai berikut;
Pelaksanaan program ini dimulai dengan kegiatan sosialisasi yang dilakukan
bertahap yakni kepada ;
-
Guru, yang dilaksanakan di ruang guru pada hari Kamis, 10 Juni 2021,
-
Peserta didik yang dilaksanakan pada hari Senin, 14
Juni 2021, bertempat di ruang Osis SMP Angkasa Pattimura Ambon.
-
Orang tua serta komite sekolah, berlangsung pada hari,
Rabu 16 Juni 2021
Membentuk panitia kecil yang terdiri dari pengurus OSIS, guru dan
perwakilan tiap kelas
Rapat panitia dan perwakilan kelas dalam membuat kesepakatan pela antar
kelas pada SMP Angkasa Pattimura, sekaligus penentuan waktu penyelenggaraan
yang dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Juni 2021.
Tahapan kegiatan dimulai dengan persiapan yakni penataan lokasi,
menyertakan Saniri negeri Tawiri sebagai pelatih dan pengarah acara serta
pembuatan batu prasasti pencanangan pela antar kelas dengan bantuan dana dari
sekolah serta swadaya orang tua hingga terlaksananya Pencanangan Program Pela
Antar Kelas yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juni 2021 dihalaman sekolah
SMP Angkasa Pattimura Ambon.
3.
Tahapan Monitoring dan Evaluasi
·
Monitoring dilakukan pada setiap hari proses di sekolah
sesuai kesepakatan bersama yang melibatkan peserta didik.
·
Evaluasi dilakukan dua kali dalam sebulan yang
melibatkan guru dan kepala sekolah
·
Pelaksanaan program pela antar kelas yang dilakukan
pada tanggal 29 Juni 2021 merupakan waktu pencanangan dan ditetapkan sebagai
program sekolah dengan tetap melakukan monev secara berkala sesuai kesepakatan
agar berlangsung baik sesuai harapan serta akan dilakukan panas pela setiap 3
tahun sekali.
4. Tahap Pelaporan
Pelaporan
kegiatan ini dilakukan oleh TIM yang terdiri dari pengurus
OSIS serta perwakilan tiap kelas kepada guru (CGP dan Pembina OSIS) dan kepala sekolah
DOKUMENTASI AKSI
NYATA
Tahap Pengimbasan
a. Koordinasi Dengan Pemangku Jabatan Serta Sosialisai Program Kepada Guru,
Peserta Didik Dan Orang Tua
b. Pembentukan Panitia Kecil Penyelenggaraan Kegiatan Serta Penetapan
Kesepakatan Bersama.
Tahap
Persiapan
a. Pembersihan Lingkungan Sekolah Dan Pembuatan Tempat Batu Prasasti
b. Melatih Penari Lenso Dan Cakalele
TAHAP
PELAKSANAAN
a.
Pembukaan
b. Penyambutan Saudara Pela Dengan Tarian Lenso Dan Cakalele
c. Penandatangan Prasasti Pencanagan Pela Antar Kelas Oleh Kepala Sekolah,
Serta
Penandatagan Kesepakatan Bersama Secara Simbolis
d. Penandatangan MOU
e. Sepatah Dua Kata Dari Kepala Sekolah, Komite Dan Pendamping CGP
RAMAH TAMAH
Makan Patita
Bersama Seluruh Warga Sekolah Beserta Undangan
PERISTIWA
Apa program yang dibuat?
Pela Antar Kelas Pada SMP Angkasa
Pattimura Ambon
Apakah ada perubahan
rencana dalam menjalankan program tersebut?
Tidak terdapat perubahan rencana
pelaksanaan karena semua aset berasal dari sekolah
Apakah terdapat tantangan
atau kesulitan dalam menjalankan program tersebut?
Tantangan ;
1. Pada pelaksanaan kegiatan ini sedikit mengalami kendala dengan adanya rutinitas
para guru di akhir semester pembelajaran dalam rangka pembagian laporan pendidikan
hingga menyebabkan volume kerja sama para guru kurang maksimal,
2. Pada masa pandemi covid 19 yang melarang adanya kerumunan dalam jumlah besar, maka
kegiatan ini dibuat secara internal dan dengan waktu pelaksanaan yang tidak
terlalu lama.
3. Pelaksanaan kegiatan bertempat di halaman sekolah yang bertepatan dengan
musim penghujan hingga mengakibatkan kegiatan tidak sesuai rencana karena
disesuaikan dengan halaman sekolah yang tidak tergenang air
Apa
hasilnya dari program tersebut?
Hasilnya, dapat melatih peserta didik untuk ;
§ Mampu berkreatifitas menggunakan aset yang dimiliki
§
Menggunakan kekuatan atau potensi
komunitas untuk mencapai sebuah tujuan
§
Menumbuhkan karakter baik yakni tumbuhnya
tenggang rasa, saling tolong menolong,
hormat menghormati, serta rasa memiliki dalam menjaga aset Bersama, bertanggung
jawab, kolaborasi,
komunikasi yang dipupuk sejak dini
PERASAAN
Apa
yang dirasakan saat membuat rancangan program tersebut?
Saat terpikirkan untuk membuat rancangan program ini, ada
rasa optimis, karena program
ini dirancang dan diangkat
berdasarkan aset yang dimiliki oleh budaya Maluku yang dapat sudah terbukti dapat mempersatuakan
perbedaan menjaga persatuan dan saling menghormati satu dengan yang lain.
Pembelajaran baik dari budaya Maluku ini saya adopsi
masuk ke sekolah dengan
tujuan dapat mengedukasi peserta didik dalam penumbuhan
karakter baik yang ditanamkan sejak dini.
Apa yang dirasakan saat menjalankan rancangan program
tersebut?
Saya pribadi sangat bersyukur dan terharu karena
kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Banyak sekali dukungan baik moril
maupun matrial, dari berbagai pihak seperti guru mata pelajaran Prakarya dan
seni yang melatih peserta didik (menari lenso) dalam menyukseskan acara,
dukungan kepala sekolah dengan mendorong dan memberi sumbangsih pikiran dan
dana dari sekolah, juga dukungan para orang tua mulai dari saniri negeri Tawiri
yang melatih proses kegiatan Pela sampai melatih penari cakalele yang merupakan
pendukung acara, serta orang tua yang rela berkorban secara matrial dengan
menyumbangkan berbagai aneka makanan asli Maluku untuk acara makan patita
bersama. Hal ini merupakan sesuatu yang
tidak pernah saya pikirkan akan terjadi, namun saya bersyukur buat Tuhan,
karena program ini dapat terlaksana dengan baik tanpa hambatan yang berarti.
PEMBELAJARAN
Apa yang dipelajari dalam menerapkan program ini?
Pelajaran berharga yang saya dapatkan dalam menerapkan program Pela Antar Kelas Pada SMP Angkasa Pattimura ini adalah :
1.
Bagaimana
guru dapat memberikan kepercayaan kepada peserta didik untuk terlibat secara
langsung dalam program sekolah, maka dengan sendirinya guru akan melihat
bagaimana peserta didik
menunjukan kreatifitas mereka,
semangat dan rasa tanggung
jawab yang besar untuk
menjalankan program tersebut
2.
Semua
program memiliki resikonya masing-masing, maka segala resiko dari menjalankan program ini wajib diketahui untuk dibahas bersama dan dibicarakan dalam pertemuan yang
sudah di sepakati bersama demi menjaga kelestarian dari budaya positif serta penumbuhan karakter baik sesuai yang
diharapkan.
3.
Program pela antar kelas pada SMP Angkasa Pattimura merupakan
penanaman karakter baik bagi peserta didik yang
diangkat dari budaya Maluku yang diadopsi masuk ke sekolah untuk mengedukasi peserta didik dalam penumbuhan
karakter baik yang ditanamkan sejak dini.
Apa
kunci pentingnya agar program yang Bapak Ibu kerjakan berhasil?
·
Keberhasilan terbesar dari sebuah program adalah
dengan melihat dan menggunakan aset yang yang dimiliki
·
Melibatkan peserta didik secara
langsung dapat memotivasi mereka agar belajar bertanggungjawab
melakukan tugasnya sejak dini
·
Pembentukan karakter baik bagi peserta didik yang
ditumbuhkan sejak dini
PENERAPAN
Apa yang perlu diperbaiki jika ingin mengerjakan program baru?
Jika ingin mengerjakan program baru maka yang perlu diperbaiki adalah
memetakan kekuatan atau poitensi yang ada / telah dimiliki oleh sekolah, dan program yang
dirancangan haruslah
berdampak pada peserta
didik agar berprofil pelajar pancasila
Manajemen resiko wajib
diperhatikan karena merupakan hal yang penting
dalam menjalankan sebuah program
sehingga menekankan kerugian
atau dampak negative
bahkan mungkin meniadakan
kerugian tersebut.
Apa saran yang dapat dibagikan kepada
rekan guru dalam mengaplikasikan program yang serupa?
Saran saya untuk rekan guru dalam mengaplikasikan program yang berdampak
pada murid adalah memetakan setiap
kekuatan yang dimiliki
sekolah, mengembangkan potensi
peserta didik untuk dilibatkan secara langsung dalam program sekolah, memperhatikan managemen resiko bagi setiap program yang dirancang serta program yang dirancang hendaknya berdampak pada peserta didik.
Yang terpenting dalam penerapan program yang berdampak
pada peserta didik dan melibatkan banyak pihak, perlu adanya
dukungan
dan Kerjasama sama warga sekolah agar tercipta apa yang diharpakan, karena
program ini dibuat untuk mengedukasi peserta didik kita dalam menumbuhkan
karakter baik sejak dini yang dapat menciptakan generasi Pancasilais cinta
tanah air dan bangsa serta dapat menjaga keutuhan negara tercinta Indonesia.
***Sayonara… Sampai Berjumpa Pula***